Penyebab Gigi Busuk dan Cara Mengobatinya

Penyebab Gigi Busuk

Gigi busuk terjadi ketika terdapat kerusakan permanen pada permukaan gigi, yang bisa berbentuk erosi atau lubang pada gigi. Proses pembusukan ini dimulai dengan infeksi bakteri yang membentuk lubang. Apabila lubang tersebut tidak ditangani dengan segera, infeksi dapat berkembang menjadi lebih serius, menyebabkan gigi menjadi busuk.

Gejala gigi busuk

Kerusakan gigi sering kali dimulai tanpa gejala yang terlihat atau terasa, sehingga banyak orang tidak menyadari adanya masalah. Namun, jika kerusakan tersebut tidak ditangani, dapat menyebar ke bagian dalam gigi yang lebih sensitif. Gejala umum dari gigi yang telah mengalami pembusukan termasuk:

Bacaan Lainnya
  • Rasa nyeri tajam dan berdenyut pada gigi
  • Sensitivitas terhadap suhu makanan atau minuman yang ekstrem
  • Kesulitan saat makan karena makanan tersangkut di lubang gigi
  • Nafas yang berbau kurang segar
  • Rasa pahit dalam mulut
  • Pembengkakan pada area pipi

Tidak hanya orang dewasa yang berisiko mengalami gigi busuk, anak-anak pun dapat terkena. Pada anak-anak, selain gejala di atas, bisa juga timbul ketidaknyamanan umum dan demam, yang menandakan adanya infeksi pada area gigi yang terkena.

Penyebab gigi busuk

Gigi busuk bisa terjadi akibat berbagai faktor yang berinteraksi, termasuk:

  1. Kurangnya Perawatan Kebersihan Gigi

Merawat kebersihan gigi dengan rutin menyikat gigi dan menggunakan benang gigi sangat krusial untuk menghilangkan plak dan menjaga kesehatan gigi. Disarankan untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari, khususnya setelah makan, dan melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan.

  1. Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat

Kebiasaan makan yang kurang baik dapat mempercepat kerusakan gigi, khususnya jika diet sehari-hari terlalu banyak mengandung makanan manis dan lengket.

Gula menjadi sumber makanan bagi bakteri yang dapat merusak gigi. Makanan yang kaya gula dan cenderung menempel di gigi dapat menyulitkan pembersihan dan meningkatkan risiko pembentukan lubang pada gigi.

  1. Kondisi Mulut Kering

Air liur memiliki peran penting dalam membersihkan mulut dan menghambat pertumbuhan bakteri. Mulut yang kering dapat memfasilitasi bakteri untuk berkembang lebih cepat, meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi hingga pembusukan.

  1. Gigi yang Tidak Teratur

Gigi yang tumbuh tidak teratur dapat membuat sulitnya sikat gigi mencapai semua bagian gigi secara efektif. Hal ini memungkinkan plak berkumpul di area yang sulit dijangkau, meningkatkan risiko terbentuknya lubang. Solusinya bisa dengan tindakan pemerataan gigi untuk meminimalkan area yang sulit dibersihkan.

  1. Kebiasaan Menggunakan Botol Susu pada Anak

Pada anak-anak, kebiasaan menggunakan botol susu, terutama sebelum tidur, dapat menyebabkan gigi busuk. Sisa-sisa susu atau cairan manis lainnya yang tertinggal di mulut selama tidur bisa menjadi media bagi bakteri untuk menghasilkan asam yang merusak gigi.

Cara mengatasi gigi busuk

Beberapa metode perawatan dapat dipilih untuk mengatasi gigi busuk, tergantung pada seberapa parah kerusakannya dan gejala lain yang muncul.

  1. Terapi Fluorida

Fluorida, sebuah mineral alami, berfungsi untuk melindungi dan memperkuat enamel gigi. Untuk kerusakan gigi yang masih di tahap awal tanpa kerusakan serius pada struktur gigi, terapi fluorida bisa membantu memperbaiki kerusakan kecil pada permukaan gigi dan mencegahnya dari bertambah buruk.

  1. Pengisian atau Penambalan Gigi

Bila gigi sudah mulai menunjukkan kerusakan seperti adanya lubang, dokter gigi akan menghilangkan bagian yang terkena dan menggantinya dengan bahan tambalan. Bahan ini dirancang untuk menyerupai enamel gigi, mengembalikan penampilan dan fungsi gigi.

  1. Perawatan Kanal Akar

Untuk kerusakan yang lebih serius di mana lubang telah mencapai bagian dalam gigi dan merusak saraf, perawatan kanal akar menjadi pilihan. Proses ini melibatkan pengangkatan jaringan pulpa yang terinfeksi atau mati, diikuti dengan penambalan sementara untuk mengisi ruang yang telah dibersihkan, dan akhirnya diberikan mahkota untuk melindungi gigi dan mengembalikan fungsinya.

  1. Ekstraksi Gigi

Jika kerusakan gigi telah mencapai tingkat yang sangat lanjut sehingga gigi tidak lagi dapat diselamatkan, pencabutan atau ekstraksi gigi mungkin menjadi solusi terakhir. Gigi yang telah dicabut ini dapat digantikan dengan gigi buatan untuk mengisi kekosongan dan mempertahankan fungsi pengunyahan.

  1. Mahkota Gigi

Untuk kasus kerusakan gigi yang signifikan namun masih memungkinkan untuk dipertahankan, pemasangan mahkota bisa menjadi solusi. Mahkota gigi adalah penutup buatan yang ditempatkan di atas gigi untuk mengembalikan bentuk, ukuran, kekuatan, dan memperbaiki penampilannya. Mahkota ini bisa terbuat dari berbagai bahan, seperti porselen atau logam.

  1. Veneer Gigi

Veneer adalah lapisan tipis bahan yang biasanya terbuat dari porselen atau resin komposit, yang diaplikasikan pada permukaan gigi depan. Ini digunakan untuk mengatasi masalah estetika seperti warna, bentuk, atau ukuran gigi yang tidak seragam, termasuk kerusakan ringan pada gigi yang tidak memerlukan penambalan besar atau mahkota.

  1. Bonding

Bonding gigi menggunakan resin komposit yang diaplikasikan pada gigi, kemudian dibentuk dan dihaluskan untuk mengisi lubang atau memperbaiki kerusakan. Bonding adalah cara cepat dan biaya yang lebih terjangkau untuk memperbaiki dan memperindah gigi yang rusak, retak, atau bernoda.

  1. Implan Gigi

Implan gigi merupakan solusi jangka panjang untuk menggantikan gigi yang hilang akibat pembusukan parah. Implan berupa sekrup titanium yang ditanam dalam rahang untuk mendukung gigi buatan. Proses ini membutuhkan waktu dan beberapa prosedur, namun hasilnya sangat stabil dan tahan lama, serta membantu menjaga struktur tulang rahang.

Pos terkait