Aseksual merupakan orientasi seksual di mana seseorang tidak merasakan keinginan atau ketertarikan seksual terhadap orang lain.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Aseksual?
Aseksual adalah orientasi seksual di mana seseorang memiliki sedikit atau tidak ada ketertarikan seksual kepada orang lain. Diperkirakan 1% dari populasi global mengidentifikasi diri mereka sebagai aseksual, meskipun angka sebenarnya mungkin lebih tinggi dari yang tercatat secara statistik.
Penting untuk memahami bahwa aseksualitas bukanlah gangguan mental, dan tidak berkaitan dengan riwayat pelecehan atau kekerasan seksual. Faktor-faktor tersebut mungkin mempengaruhi identitas seseorang, tetapi seksualitas itu sendiri bukanlah suatu pilihan.
Dalam kaitannya dengan orientasi seksual, “ketertarikan seksual” berbeda dari “gairah seksual.” Ketertarikan seksual merujuk pada perasaan tertarik secara seksual terhadap individu lain. Seseorang yang mengalami ketertarikan seksual mungkin akan berkomentar seperti, “Oh, dia sangat seksi!”
Sementara itu, gairah seksual lebih berkaitan dengan respons fisik terhadap stimulus seksual, seperti ereksi atau pelumasan vagina, yang dipengaruhi oleh proses hormonal, termasuk estrogen pada wanita dan testosteron pada pria.
Aseksualitas ditandai dengan sedikit atau tidak adanya ketertarikan seksual, bukan karena kurangnya gairah seksual. Seorang individu aseksual mungkin tidak tertarik pada aktivitas seksual, namun dari segi biologis, mereka masih bisa mengalami respons fisik akibat gairah seksual.
Orang aseksual juga dapat tertarik pada hubungan romantis tanpa adanya elemen seksual.
Ciri Ciri Aseksual
Berikut ini beberapa karakteristik yang sering terkait dengan individu yang mengidentifikasi diri sebagai aseksual:
- Kurangnya Ketertarikan Seksual: Tidak menemukan siapa pun yang secara seksual menarik.
- Pemisahan Antara Tarikan dan Hasrat: Mungkin menganggap seseorang sebagai menarik tetapi tidak memiliki hasrat untuk melakukan hubungan seksual dengan mereka.
- Ketertarikan yang Berkembang: Hanya merasakan ketertarikan seksual terhadap seseorang setelah membina hubungan yang mendalam dan serius dengan mereka.
- Kepuasan dengan Hubungan Platonis: Merasa puas dengan hubungan yang tidak melibatkan ketertarikan atau aktivitas seksual, dan mungkin mengalami ikatan erat yang mirip dengan cinta namun bebas dari nafsu seksual.
- Respons Terhadap Stimulus Tertentu: Mungkin masih bisa terangsang oleh objek tertentu, seperti alat bantu seks, tetapi tidak oleh orang lain.
- Perubahan dalam Ketertarikan Seksual: Bisa saja pernah mengalami ketertarikan seksual di masa lalu.
Karakteristik aseksual ini bisa bervariasi dan sulit dikenali karena orientasi seksual seseorang bisa berfluktuasi. Seseorang mungkin mengalami ketertarikan seksual pada suatu waktu dan tidak merasakannya di waktu lain.
Jenis Aseksual
Ada tiga kategori utama dalam spektrum aseksual, yang mencakup:
- Aseksual Aromantik Individu dalam kategori ini biasanya tidak merasakan ketertarikan seksual atau romantik. Mereka mungkin terlibat dalam hubungan yang lebih berfokus pada persahabatan yang mendalam daripada romansa atau ketertarikan seksual.
- Aseksual Romantik Meskipun tidak merasakan ketertarikan seksual, individu dalam kelompok ini masih memiliki keinginan untuk menjalin hubungan romantis. Mereka mungkin menikmati bentuk keromantisan lain seperti sentuhan lembut dan ciuman dengan pasangan mereka.
- Grey Asexual Kelompok ini berada di wilayah ‘abu-abu’ spektrum aseksual. Mereka mungkin mengalami ketertarikan seksual dan romantis yang rendah atau jarang, atau mereka mungkin mengalaminya dalam kondisi tertentu saja.
Fakta Aseksual
Berikut adalah beberapa fakta penting tentang aseksualitas yang perlu dipahami:
- Bukan Gangguan Seksual Aseksualitas tidak sama dengan gangguan libido atau disfungsi seksual. Ini adalah orientasi seksual yang sah, sama seperti heteroseksualitas, homoseksualitas, atau biseksualitas, dan bukan indikasi adanya ketakutan atau penolakan terhadap keintiman.
- Kemampuan untuk Menjalani Hubungan Cinta Aseksualitas tidak selalu berarti aromantik, yaitu ketidakmampuan merasakan ketertarikan romantis. Oleh karena itu, banyak orang aseksual yang masih bisa menjalin hubungan cinta. Beberapa orang aseksual juga mengidentifikasi diri sebagai aromantik, yang dikenal sebagai aromantic asexual.
- Keterlibatan dalam Hubungan Seksual Meski aseksualitas ditandai dengan ketiadaan atau kekurangan ketertarikan seksual, beberapa individu aseksual masih memilih untuk berhubungan seks. Alasan mereka bisa bermacam-macam, termasuk untuk menyenangkan pasangan, keinginan memiliki anak, memuaskan gairah seksual, atau sebagai bentuk afeksi.
- Berasal dari Berbagai Orientasi Seksual Lain Orang-orang aseksual mungkin sebelumnya atau saat ini mengidentifikasi diri dengan orientasi seksual lain, seperti gay, lesbian, atau biseksual. Meski minim ketertarikan seksual, mereka masih bisa menjalin hubungan romantis.
Berikut 10 pertanyaan umum terkait aseksual:
- Apa itu aseksual? Aseksual adalah orientasi seksual di mana seseorang memiliki sedikit atau tidak ada ketertarikan seksual kepada orang lain.
- Apakah aseksual merupakan gangguan seksual? Tidak, aseksual bukan gangguan seksual. Ini adalah orientasi seksual yang sah, seperti heteroseksualitas atau homoseksualitas.
- Bisakah orang aseksual menjalani hubungan cinta? Ya, banyak orang aseksual yang masih bisa menjalin hubungan cinta, meskipun mereka mungkin tidak merasakan ketertarikan seksual.
- Apakah aseksual berbeda dari aromantik? Ya, aseksual berbeda dari aromantik. Aromantik adalah ketika seseorang tidak merasakan ketertarikan romantis, sementara aseksual adalah tentang ketiadaan ketertarikan seksual.
- Apakah orang aseksual berhubungan seks? Beberapa orang aseksual memilih untuk berhubungan seks, tergantung pada preferensi pribadi mereka dan berbagai alasan pribadi.
- Apa saja jenis aseksual? Ada beberapa jenis aseksual, termasuk aseksual aromantik, aseksual romantik, dan grey asexual.
- Apa itu grey asexual? Grey asexual adalah seseorang yang berada di antara spektrum aseksual dan seksual, di mana mereka mungkin jarang merasakan ketertarikan seksual atau hanya dalam kondisi tertentu.
- Bisakah aseksual memiliki anak? Ya, aseksual bisa memiliki anak. Keinginan untuk memiliki anak tidak selalu berkaitan dengan orientasi seksual.
- Bagaimana seseorang bisa tahu jika mereka aseksual? Mengidentifikasi sebagai aseksual sering kali terkait dengan kurangnya ketertarikan seksual. Namun, setiap individu mungkin memiliki pengalaman yang berbeda.
- Apakah aseksualitas dapat berubah seiring waktu? Orientasi seksual, termasuk aseksualitas, bisa berfluktuasi dan berubah sepanjang hidup seseorang, meskipun tidak selalu.