Invaginasi, juga dikenal sebagai intususepsi, adalah penyebab utama obstruksi usus pada anak-anak di bawah usia 3 tahun. Kondisi ini terjadi ketika bagian dari usus melipat dan masuk ke dalam bagian usus yang berdekatan.
Walaupun invaginasi merupakan kondisi darurat medis, bisa diatasi melalui prosedur operasi atau non-operasi. Invaginasi terjadi karena alasan tertentu, yang penting untuk dipahami.
Daftar Isi
TogglePenyebab Invaginasi yang Perlu Diwaspadai
Invaginasi sering terjadi pada bayi dan anak-anak antara usia 6 bulan hingga 3 tahun. Anak laki-laki tiga kali lebih mungkin mengalami kondisi ini daripada anak perempuan. Meskipun jarang, invaginasi juga bisa terjadi pada orang dewasa, namun dengan risiko yang lebih rendah. Berikut adalah beberapa penyebab invaginasi:
Penyebab Invaginasi pada Anak
Dalam banyak kasus, penyebab spesifik invaginasi pada anak tidak diketahui. Kondisi ini sering terjadi selama musim gugur dan musim dingin di negara-negara yang memiliki empat musim. Anak-anak dengan invaginasi seringkali juga menunjukkan gejala yang mirip dengan flu, umum di kedua musim tersebut.
Namun, dalam beberapa kasus, ada kondisi yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab invaginasi pada anak, seperti Meckel divertikulum. Meckel divertikulum adalah kantung kecil di dinding usus halus.
Penyebab Invaginasi pada Orang Dewasa
Pada orang dewasa, invaginasi biasanya terkait dengan kondisi medis atau prosedur tertentu, termasuk:
- Polip atau tumor.
- Jaringan bekas luka di usus yang menyebabkan perlengketan.
- Operasi penurunan berat badan atau operasi lain pada saluran usus.
- Peradangan yang berkaitan dengan penyakit tertentu, seperti penyakit Crohn.
Beberapa Faktor yang Meningkatkan Risiko Invaginasi
Invaginasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko penting, termasuk usia, jenis kelamin, kelainan bawaan usus, sejarah pribadi invaginasi, dan riwayat keluarga, yang semuanya harus dipertimbangkan dengan serius.
1. Usia
Anak-anak, khususnya yang berusia antara 6 bulan hingga 3 tahun, lebih cenderung mengalami invaginasi daripada orang dewasa. Kondisi ini merupakan penyebab umum dari obstruksi usus pada balita.
2. Jenis Kelamin
Studi menunjukkan bahwa invaginasi lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan.
3. Kelainan Bawaan Usus
Kelainan seperti malrotasi usus, di mana usus tidak berkembang atau berotasi dengan benar, dapat meningkatkan risiko invaginasi.
4. Riwayat Invaginasi Sebelumnya
Jika seseorang telah mengalami invaginasi sebelumnya, mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini lagi di masa depan.
5. Riwayat Keluarga
Adanya riwayat invaginasi pada saudara kandung atau anggota keluarga lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kondisi serupa.
Bagaimana Gejala Invaginasi pada Anak dan Dewasa?
Gejala invaginasi bisa berbeda antara anak dan dewasa, dengan gejala pada anak lebih mudah dikenali. Berikut adalah gejala invaginasi yang umum terjadi:
Gejala Invaginasi pada Anak
Anak yang mengalami invaginasi seringkali menunjukkan gejala nyeri perut.
- Bayi dengan invaginasi biasanya akan menangis dan merintih kesakitan, sering kali menarik lutut ke dada karena kram perut.
- Rasa sakit biasanya muncul secara periodik, sekitar 15-20 menit, dan intensitas serta durasinya cenderung meningkat seiring waktu.
- Gejala lain termasuk feses yang bercampur darah atau lendir (mirip jeli), benjolan di perut, muntah, kelesuan, diare, dan demam.
- Beberapa bayi mungkin tidak menunjukkan rasa sakit yang jelas, dan pada beberapa kasus, anak bisa mengalami invaginasi tanpa perdarahan atau benjolan di perut. Anak yang lebih tua mungkin hanya merasakan sakit perut tanpa gejala lain.
Gejala Invaginasi pada Orang Dewasa
Invaginasi jarang terjadi pada orang dewasa dan gejalanya sering kali menyerupai kondisi kesehatan lain, membuatnya sulit untuk dikenali.
- Gejala umum pada orang dewasa termasuk sakit perut yang datang dan pergi, mual, dan muntah.
- Sering kali, orang dewasa dengan invaginasi akan menunda mencari perawatan medis, membiarkan gejala berlangsung selama beberapa minggu.
Adakah Pengobatan untuk Invaginasi?
Invaginasi dapat ditangani melalui pendekatan non-bedah maupun bedah. Metode pengobatan yang dipilih bergantung pada tingkat keparahan kondisi, usia, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
1. Metode Non-Bedah:
Metode ini sering menjadi pilihan utama dalam mengobati invaginasi. Prosedur ini melibatkan penggunaan suntikan barium atau injeksi larutan saline dan udara ke dalam usus melalui dubur. Tekanan yang dihasilkan oleh udara bertujuan untuk mengembalikan jaringan usus yang terlipat ke posisi semula.
Selang yang dimasukkan melalui dubur juga dapat membantu dalam mengoreksi invaginasi.
2. Metode Bedah:
Jika pendekatan non-bedah tidak berhasil, operasi diperlukan. Dalam prosedur bedah, anestesi umum akan diberikan sebelum dokter bedah membuat sayatan pada perut.
Selama operasi, dokter akan menyesuaikan posisi usus kembali ke normal. Jika ada bagian usus yang rusak, bagian tersebut akan diangkat, dan usus yang sehat akan disambung kembali.
Operasi biasanya menjadi pilihan utama untuk orang dewasa dengan invaginasi, serta anak-anak yang mengalami gejala parah akibat kondisi tersebut.
Berikut 10 pertanyaan umum terkait penyakit Invaginasi:
- Apa itu invaginasi? Invaginasi adalah kondisi medis di mana bagian dari usus melipat masuk ke dalam bagian usus lain, menyebabkan obstruksi.
- Siapa yang paling berisiko mengalami invaginasi? Anak-anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun memiliki risiko tertinggi, terutama anak laki-laki.
- Apa gejala umum invaginasi pada anak? Gejala umum pada anak termasuk nyeri perut, menangis dan merintih, feses bercampur darah atau lendir, benjolan di perut, muntah, lesu, diare, dan demam.
- Bagaimana invaginasi diidentifikasi pada orang dewasa? Pada orang dewasa, invaginasi bisa sulit dikenali karena gejalanya serupa dengan gangguan kesehatan lain, termasuk sakit perut periodik, mual, dan muntah.
- Apa perawatan non-bedah untuk invaginasi? Perawatan non-bedah melibatkan penggunaan suntikan barium atau injeksi larutan saline dan udara untuk mengembalikan jaringan usus ke posisi normal.
- Kapan operasi diperlukan untuk invaginasi? Operasi diperlukan jika pendekatan non-bedah tidak berhasil, terutama pada orang dewasa dan anak-anak dengan gejala parah.
- Apa yang terjadi selama operasi invaginasi? Selama operasi, dokter bedah akan menyesuaikan usus kembali ke posisi normal dan mengangkat jaringan usus yang rusak.
- Apa faktor risiko utama invaginasi? Faktor risiko termasuk usia (terutama anak-anak di bawah 3 tahun), jenis kelamin (lebih sering pada laki-laki), kelainan bawaan usus, riwayat invaginasi sebelumnya, dan riwayat keluarga.
- Bagaimana cara mencegah invaginasi? Saat ini, tidak ada metode spesifik untuk mencegah invaginasi, tetapi memahami faktor risiko dan gejala dapat membantu dalam diagnosis dini.
- Berapa lama pemulihan dari perawatan invaginasi? Waktu pemulihan bervariasi tergantung pada metode pengobatan dan kondisi individu, tetapi biasanya anak-anak pulih dengan cepat setelah perawatan.