Cara Menjemur Bayi yang Benar dan Aman

Manfaat Menjemur Bayi

Menjemur bayi di bawah sinar matahari adalah aktivitas rutin yang umum dilakukan oleh orangtua baru karena banyak manfaat kesehatan yang terkait dengan hal tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa cara menjemur bayi yang baru lahir tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Anda perlu memahami metode yang benar dan waktu yang tepat untuk menjemur bayi agar tetap aman.

Pentingnya mengetahui cara dan waktu yang tepat dalam menjemur bayi adalah untuk menghindari kemungkinan kerusakan kulit yang dapat terjadi dalam jangka panjang. Dalam artikel ini, kami akan memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

Bacaan Lainnya

Manfaat menjemur bayi

Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, sejak pertengahan abad ke-19, sinar matahari telah dikenal memiliki efek terapeutik dalam mengatasi kelainan tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D, kalsium, dan fosfat. Meskipun terdapat bahaya potensial, tidak dapat disangkal bahwa paparan sinar UVB dari matahari memiliki peran penting dalam produksi vitamin D.

Sebelum kita membahas cara yang benar untuk menjemur bayi, mari kita kenali beberapa manfaat penting dari kegiatan ini yang perlu diketahui oleh para orangtua:

  1. Mendapatkan Vitamin D Salah satu manfaat utama dari menjemur bayi adalah peningkatan kadar vitamin D dalam tubuhnya. Sinar matahari adalah sumber utama vitamin D bagi manusia, dan vitamin ini memiliki peran penting dalam penyerapan kalsium untuk memperkuat tulang dan gigi. Selain itu, vitamin D juga mendukung sistem kekebalan tubuh bayi, membantu melindunginya dari penyakit.
  2. Menjaga Kadar Insulin Kandungan vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari juga diyakini dapat membantu menjaga kadar hormon insulin pada bayi. Hormon ini berperan dalam mengubah glukosa menjadi energi dan mengatur keseimbangan gula darah. Meskipun penting, perlu diingat bahwa mencegah diabetes pada masa dewasa juga melibatkan pola makan dan gaya hidup yang sehat di kemudian hari.
  1. Meningkatkan Hormon Serotonin Sinar matahari diketahui memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi hormon serotonin dalam tubuh. Hormon serotonin dikenal sebagai zat kimia yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan rasa aman. Hal ini dapat membuat bayi menjadi lebih nyaman dan kurang rewel. Selain itu, hormon serotonin juga memiliki peran dalam menjaga kesehatan pencernaan bayi dan mengatur pola tidurnya.
  2. Menurunkan Kadar Bilirubin Penanganan utama untuk bayi yang mengalami kondisi kuning adalah melalui fototerapi. Namun, jika kadar bilirubin dalam tubuh bayi tidak terlalu tinggi, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk menjemur bayi. Sinar matahari dapat membantu dalam memecah bilirubin atau senyawa kuning dalam tubuh bayi, memudahkan proses pemrosesan oleh hati. Penting untuk diingat bahwa bayi tidak boleh terlalu lama terpapar sinar matahari langsung agar kulitnya tidak terbakar. Jika bayi Anda memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih intensif.
  3. Membentuk Pola Tidur Selain hormon serotonin, berjemur di bawah sinar matahari juga dapat membantu mengatur produksi hormon melatonin pada bayi. Melatonin memiliki peran penting dalam mengatur pola tidur. Ketika bayi baru lahir terkena sinar matahari, hal ini juga dapat membantu mengatur produksi melatonin dalam tubuhnya. Tingkat melatonin yang tepat dapat memengaruhi pola tidur bayi. Oleh karena itu, menjemur bayi di bawah sinar matahari alami dapat membantu mengatur produksi melatonin, yang mengarah pada pola tidur yang lebih baik.

Kapan dan berapa lama menjemur bayi yang tepat?

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menentukan durasi ideal untuk menjemur bayi di bawah sinar matahari guna memastikan penyerapan vitamin D yang cukup dalam tubuhnya. Namun, beberapa panduan merekomendasikan untuk menjemur bayi selama sekitar 5-15 menit. Penting untuk memastikan bahwa selama proses ini, kedua tangan dan kaki bayi terkena sinar matahari, sehingga konsentrasi vitamin D yang masuk ke dalam tubuhnya optimal.

Ikatan Dokter Anak Indonesia juga merekomendasikan waktu yang baik untuk menjemur bayi antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Anda dapat melakukan aktivitas ini dua kali sehari sebagai cara menjemur bayi yang tepat. Perlu diingat bahwa sebaiknya bayi dijemur sebelum mandi untuk hasil yang lebih baik.

Cara menjemur bayi yang aman dan benar

Sangat wajar jika orangtua merasa bingung tentang cara merawat bayi baru lahir, termasuk bagaimana menjemur bayi dengan benar. Berikut ini penjelasannya:

  1. Pilih Waktu yang Tepat Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa waktu yang baik untuk menjemur bayi adalah antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Anda dapat menyesuaikan jadwalnya selama periode tersebut, atau jika perlu, menjemur bayi lagi setelah jam 4 sore. Namun, penting untuk diingat bahwa menjemur bayi pada rentang waktu 10-16 tidak disarankan karena radiasi matahari pada jam tersebut sangat tinggi.
  2. Hindari Paparan Sinar Matahari Langsung Sebagian besar orangtua mungkin memiliki kebiasaan menjemur bayi langsung di bawah sinar matahari. Namun, sebaiknya hindari paparan sinar matahari langsung pada bayi baru lahir. Alasannya adalah kulit bayi sangat sensitif, dan terlalu lama terpapar sinar UV dapat meningkatkan risiko kulit terbakar, kerusakan kulit, kanker kulit, serta kerusakan mata. Selain itu, paparan sinar matahari langsung dapat meningkatkan risiko perkembangan melanoma dan jenis kanker lainnya pada usia lanjut.
  1. Gunakan Pelindung Untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung, cara menjemur bayi yang benar adalah dengan memberikan perlindungan yang tepat. Contohnya, bayi dapat menggunakan topi, penutup mata, dan pakaian berbahan ringan. Pastikan area kepala, wajah, telinga, dan leher bayi terlindungi dengan baik menggunakan topi yang lebar. Jika Anda meletakkan bayi di stroller, gunakan penutup stroller atau payung sebagai perlindungan tambahan.
  2. Pilih Lokasi yang Tepat Anda tidak perlu menjemur bayi di tempat terbuka seperti halaman depan rumah atau balkon yang terkena sinar matahari langsung. Cukup buka jendela di kamar atau ruang tamu agar cahaya matahari masuk. Tempatkan bayi di dekat jendela sehingga ia dapat merasakan sinar matahari alami. Jika angin terlalu kencang, Anda dapat menutup jendela sesuai kebutuhan.
  3. Pakaikan Sunscreen Menggunakan sunscreen sebelum menjemur bayi adalah cara yang benar, tetapi ini hanya berlaku untuk bayi yang sudah berusia 6 bulan ke atas. Bayi di bawah usia 6 bulan sebaiknya tidak menggunakan sunscreen karena kulit mereka belum matang untuk mengeluarkan bahan kimia yang terkandung dalam produk sunscreen. Setelah bayi berusia 6 bulan, Anda dapat menggunakan tabir surya khusus bayi sebelum berjemur. Pilih produk dengan perlindungan SPF dan UVA/UVB yang sesuai untuk bayi. Oleskan sunscreen setidaknya 30 menit sebelum bayi terpapar sinar matahari atau keluar ruangan.
  4. Siapkan Perawatan untuk Kulit Sensitif Bayi umumnya memiliki kulit yang lebih sensitif daripada orang dewasa, tetapi ada juga bayi yang memiliki kulit yang lebih sensitif dari yang lain. Sebelum menjemur bayi, konsultasikan dengan dokter apakah ia boleh menjemur dan bagaimana cara menjemurnya yang benar, terutama jika bayi memiliki kulit yang sangat sensitif. Setelah menjemur, gunakan krim khusus yang direkomendasikan oleh dokter untuk mencegah efek samping seperti kemerahan, kulit kering, ruam, atau iritasi.
  1. Perhatikan Durasi Selain memperhatikan waktu yang tepat, penting juga untuk memperhatikan durasi saat menjemur bayi. Sebaiknya, jangan menjemur bayi terlalu lama di bawah sinar matahari. Durasi yang direkomendasikan adalah sekitar 5-15 menit. Ini sudah cukup untuk memberikan manfaat penyerapan vitamin D tanpa meningkatkan risiko kulit terbakar atau kerusakan kulit pada bayi.
  2. Pertimbangkan Cuaca Selalu pertimbangkan kondisi cuaca saat akan menjemur bayi. Hindari menjemur bayi di bawah sinar matahari saat cuaca terlalu panas atau terik. Jika cuaca terlalu panas, pilih waktu yang lebih sejuk seperti pagi atau sore hari. Selalu perhatikan kenyamanan bayi selama proses menjemur.
  3. Perhatikan Waktu Mandi Sebaiknya, menjemur bayi dilakukan sebelum ia mandi. Hal ini dapat membantu menjaga kelembaban kulit bayi setelah berjemur. Setelah bayi mandi, Anda dapat menggunakan pelembap khusus bayi untuk menjaga kelembaban kulitnya.
  4. Konsultasikan dengan Dokter Jika Anda masih ragu atau memiliki pertanyaan tentang cara menjemur bayi yang benar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak atau ahli kesehatan. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi bayi dan faktor-faktor individu lainnya.

Pos terkait