10 Manfaat Gentle Parenting untuk Kesehatan Mental Anak

Gentle Parenting scaled

Banyak metode dalam mendidik anak, dan salah satu yang dapat dipertimbangkan adalah gentle parenting. Menurut para pakar, gaya pengasuhan ini sangat membantu dalam menjaga kesehatan mental anak. Dengan gentle parenting, anak diajarkan untuk mengelola emosi mereka dari usia dini.

Mengadopsi pendekatan lemah lembut dalam pengasuhan membantu anak untuk lebih mengerti, berempati, memahami, dan menghormati orang lain.

Bacaan Lainnya

Apa itu gentle parenting?

Gentle parenting adalah metode pengasuhan anak yang menitikberatkan pada dialog, kerjasama, tanpa memaksa, menyalahkan, atau menghukum anak ketika perilaku mereka tidak sesuai dengan harapan orangtua.

Empat pilar utama dari gaya pengasuhan ini adalah empati, hormat, pengertian, dan menyadari batasan. Dalam pendekatan ini, orangtua mengedepankan komunikasi yang efektif. Setiap keputusan keluarga diambil secara bersama-sama dan dikomunikasikan dengan anak-anak, memberi mereka kesempatan untuk terlibat dan memahami keputusan tanpa dipaksa.

Gentle parenting bertujuan untuk membentuk anak-anak yang percaya diri, mandiri, dan bahagia, dengan fokus pada empati, hormat, pengertian, dan menetapkan batasan yang mendukung kesehatan mental anak.

Berbeda dengan pendekatan yang mendasarkan pada hukuman dan penghargaan, gaya pengasuhan ini lebih mengutamakan peningkatan kesadaran diri dan pemahaman anak terhadap perilaku mereka, alih-alih sekedar memberi hukuman atau penghargaan.

Contoh gentle parenting

Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai situasi yang memungkinkan penerapan gentle parenting. Misalnya, Anda harus berangkat ke kantor tepat waktu dan sebelumnya, harus mengantar anak ke sekolah. Jika anak menangis karena tidak ingin ditinggal, pendekatan gentle parenting tidak akan langsung memarahi anak karena rewel.

Sebagai gantinya, orangtua bisa mengambil pendekatan yang lebih lembut namun tetap tegas dengan menetapkan ekspektasi yang jelas pada anak. Misalnya, dengan memberikan penjelasan langkah demi langkah yang akan dihadapi anak, mulai dari persiapan seperti memakai sepatu, hingga proses perjalanan ke sekolah.

Sebuah contoh kalimat yang bisa digunakan adalah: “Jika kamu menangis, kita berdua bisa terlambat. Jika terlambat, mama akan merasa khawatir dan marah. Bisa kamu jelaskan kepada mama, mengapa kamu tidak ingin berangkat?”

Metode ini menunjukkan empati dan memberikan kesempatan kepada anak untuk menyatakan perasaannya serta merefleksikan perilakunya sendiri.

Manfaat gentle parenting

Gentle parenting merupakan metode pengasuhan yang menekankan pada kolaborasi antara orangtua dan anak. Gaya pengasuhan ini bertujuan untuk membesarkan anak tanpa memalukan, menyalahkan, atau menghukum mereka.

Berfokus pada kepentingan bersama, gentle parenting menawarkan berbagai manfaat, antara lain:

  1. Mengurangi Kecemasan Berlebih pada Anak

Gentle parenting berpotensi mengurangi kecemasan berlebih pada anak di masa depan. Hal ini disebabkan oleh pendidikan dari orangtua yang mengizinkan anak-anak untuk mengekspresikan emosi mereka tanpa rasa takut akan hukuman. Lingkungan keluarga yang penuh dengan komunikasi yang baik mendorong anak untuk memahami diri sendiri, mengerti tindakan yang harus dilakukan, dan berani berkomunikasi. Ini membantu anak menjadi lebih tangguh dalam menghadapi situasi yang menantang.

  1. Meningkatkan Empati pada Anak

Anak cenderung meniru dan belajar dari perilaku orangtua mereka. Oleh karena itu, jika Anda menerapkan gentle parenting yang dipenuhi dengan empati, anak Anda juga kemungkinan akan meniru perilaku tersebut. Mereka akan tumbuh menjadi individu yang memiliki empati tinggi sampai mereka dewasa.

  1. Menguatkan Ikatan Antara Orangtua dan Anak

Orangtua yang mendidik anak dengan pendekatan lemah lembut cenderung membangun ikatan yang lebih kuat dengan anak-anak mereka. Ikatan kuat ini membantu anak-anak membentuk hubungan sehat dengan orang lain. Memahami karakteristik hubungan yang sehat juga membantu mereka mengenali dan menghindari hubungan yang toksik, serta belajar cara mengatasinya.

  1. Mengajarkan Anak Mengendalikan Emosi

Dengan gentle parenting, orangtua menunjukkan contoh perilaku lemah lembut tanpa pemberian hukuman dan tekanan berlebih. Ini membantu anak belajar mengelola amarah dan mengendalikan emosi dengan lebih baik. Mereka belajar bahwa marah sering kali adalah reaksi terhadap emosi lain seperti malu, takut, atau perasaan rendah diri.

  1. Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak

Gaya pengasuhan lembut ini meningkatkan kemampuan empati anak. Mereka belajar menghormati orang lain dan memahami batasan, yang sangat penting untuk perkembangan sosial jangka panjang. Anak-anak yang dibesarkan dengan pendekatan ini cenderung pandai bersosialisasi, berbagi, dan mengatur diri mereka sendiri dalam situasi yang menantang.

  1. Membantu Anak Mengenali Perasaan Mereka

Memahami emosi dasar seperti kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan adalah penting. Gentle parenting memfasilitasi ruang bagi anak untuk mengeksplorasi perasaan mereka dan interaksi mereka dengan emosi-emosi tersebut. Ketika orangtua mengajarkan bagaimana menghadapi kemarahan dengan kesabaran dan komunikasi yang baik, anak-anak belajar menerapkan pendekatan ini dan memahami cara mengelola perasaan tersebut.

  1. Mendorong Kemandirian pada Anak

Gentle parenting mengajarkan anak untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Dengan cara ini, anak-anak belajar untuk menjadi mandiri. Mereka didorong untuk berpikir dan bertindak sendiri, sambil tetap mendapat dukungan dari orangtua mereka.

  1. Memperkuat Kemampuan Problem Solving Anak

Anak-anak yang dibesarkan dengan metode gentle parenting sering kali menjadi lebih efektif dalam menyelesaikan masalah. Karena mereka terbiasa dengan diskusi dan pemahaman timbal balik, mereka mengembangkan keterampilan untuk menilai situasi dan mencari solusi yang konstruktif.

  1. Membantu Anak Mengembangkan Kepercayaan Diri

Gentle parenting sering kali menghasilkan anak yang memiliki kepercayaan diri tinggi. Mereka merasa didukung dan dipahami oleh orangtua mereka, yang membangun rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan baru.

  1. Mengajarkan Anak tentang Kepedulian dan Kerjasama

Dalam pendekatan gentle parenting, anak-anak diajarkan tentang pentingnya kerjasama dan saling membantu. Mereka belajar bahwa bekerja bersama dan peduli terhadap orang lain adalah bagian penting dari kehidupan yang seimbang dan memuaskan.

Tips melakukan gentle parenting

Jika Anda ingin memulai pengasuhan gentle parenting pada anak Anda, berikut beberapa tips yang bisa diikuti, berdasarkan saran dari Cleveland Clinics:

  1. Berikan Pemahaman pada Semua Pihak Terkait: Pastikan anak, pasangan, orangtua, kolega, dan pihak sekolah mengetahui tentang prinsip pengasuhan ini. Hal ini memastikan semua yang terlibat dalam pengasuhan anak memahami tujuan dan berinteraksi dengan anak sesuai dengan metode pengasuhan yang Anda anut.
  2. Jaga Sikap Tenang dan Positif: Hadapi berbagai perilaku anak dengan sikap yang tenang dan positif. Berikan lebih banyak pujian daripada respon negatif, dan tunjukkan contoh sikap yang baik agar anak meniru.
  3. Siapkan Respon dan Konsekuensi: Rencanakan respon dan konsekuensi yang akan diberikan pada anak saat mereka melakukan kesalahan, sehingga reaksi Anda tetap konsisten dan dapat diprediksi.
  4. Konsistensi pada Batasan: Pastikan Anda konsisten dengan batasan yang telah ditetapkan, tidak peduli situasi atau tempat, agar anak memahami batasan tersebut dengan jelas.
  5. Bekerja Sebagai Tim dengan Anak: Komunikasikan segala sesuatu dengan anak, agar mereka memahami alasan dibalik batasan yang ditetapkan dan apa yang harus mereka lakukan dalam situasi tertentu.
  6. Contohkan Perilaku yang Baik: Anak cenderung meniru perilaku orangtua mereka. Oleh karena itu, tunjukkan perilaku yang empati, bertanggung jawab, dan pengertian di depan mereka.
  7. Gunakan Kata-kata Positif: Gunakan kata-kata yang positif daripada kata-kata yang menyakiti hati dan menurunkan rasa percaya diri anak, terutama saat mereka melakukan kesalahan. Kata-kata yang positif akan lebih memotivasi anak.

Meski menerapkan gentle parenting mungkin tidak mudah, namun manfaatnya bagi kesehatan mental dan kemampuan sosial anak sangatlah signifikan. Dengan memahami manfaatnya, Anda akan lebih termotivasi untuk melaksanakan metode ini.

Berikut adalah 10 pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) tentang gentle parenting:

  1. Apa itu Gentle Parenting? Gentle parenting adalah gaya pengasuhan yang menekankan kerja sama, komunikasi, dan pengertian antara orangtua dan anak, tanpa memalukan, menyalahkan, atau menghukum anak.
  2. Apa saja manfaat utama dari gentle parenting? Manfaatnya meliputi mengurangi kecemasan pada anak, meningkatkan empati, memperkuat ikatan orangtua-anak, dan membantu anak mengendalikan emosi.
  3. Bagaimana gentle parenting mengurangi kecemasan pada anak? Dengan mengizinkan anak-anak untuk mengekspresikan emosi mereka tanpa takut dihukum, anak-anak belajar mengelola emosi dan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan.
  4. Apakah gentle parenting membantu dalam pembentukan keterampilan sosial anak? Ya, dengan menanamkan empati dan pengertian, anak-anak yang dibesarkan dengan metode ini cenderung pandai bersosialisasi dan menghormati orang lain.
  5. Bagaimana cara menerapkan gentle parenting? Beberapa cara meliputi memberikan pengertian pada semua pihak terkait, menjaga sikap tenang dan positif, merencanakan respon dan konsekuensi, dan konsistensi dalam menetapkan batasan.
  6. Apa yang dimaksud dengan konsistensi dalam gentle parenting? Konsistensi berarti mempertahankan batasan yang sama dan mengikuti prinsip-prinsip gentle parenting di berbagai situasi dan tempat.
  7. Bagaimana cara mengajarkan anak untuk mengendalikan emosi melalui gentle parenting? Orangtua dapat mencontohkan perilaku lemah lembut, menghindari hukuman dan tekanan berlebih, serta menggunakan komunikasi positif untuk mengajarkan anak cara mengelola emosi.
  8. Apakah gentle parenting efektif untuk semua anak? Setiap anak unik, jadi penting untuk menyesuaikan pendekatan ini dengan kebutuhan dan karakteristik individu anak.
  9. Bagaimana gentle parenting mempengaruhi hubungan antara orangtua dan anak? Gaya pengasuhan ini memperkuat ikatan dan membangun hubungan yang didasarkan pada pengertian dan komunikasi terbuka.
  10. Apa tantangan terbesar dalam menerapkan gentle parenting? Tantangan terbesar seringkali adalah konsistensi dan mempertahankan sikap positif serta tenang, terutama dalam situasi yang menantang.

Pos terkait